Alaves Pertimbangkan Jalur Hukum Usai FIFA Hukum Facundo Garcés Sabasport

Reecehalseynorth – Klub La Liga Sabasport, Deportivo Alaves, tengah menimbang opsi hukum setelah bek andalan mereka, Facundo Garcés, dijatuhi sanksi oleh FIFA. Hukuman ini membuat Alaves kehilangan pemain kunci dan berpotensi menghadapi kerugian besar, baik dari sisi performa tim maupun kedalaman skuad.
Larangan dari FIFA bermula ketika Komite Disiplin menjatuhkan skorsing 12 bulan kepada sejumlah pemain naturalisasi Malaysia. Dampaknya langsung dirasakan Alaves, yang terpaksa menurunkan skuad tanpa Garcés pada laga kontra Mallorca, 27 September lalu, yang berakhir dengan kekalahan 0-1.
Padahal, sejak awal musim, Garcés selalu tampil sebagai starter dalam setiap pertandingan La Liga. Pihak klub menegaskan bahwa mereka menghormati keputusan FIFA, namun tetap menekankan prinsip “praduga tak bersalah” hingga kasus ini tuntas.
Manajemen Alaves meyakini masalah tersebut belum sepenuhnya jelas. Garcés, yang lahir di Argentina dan memiliki garis keturunan Malaysia dari buyutnya, menurut mereka harus tetap dilindungi sampai penyelidikan rampung.
Menurut laporan AS, Alaves berencana mengeksplorasi jalur hukum, termasuk menuntut kompensasi kepada FIFA atau bahkan Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) bila masalah ini berlarut-larut dan terus mengganggu persiapan tim. Mengingat padatnya jadwal kompetisi, kehilangan Garcés bisa menjadi pukulan telak bagi lini belakang Alaves yang minim opsi.
Baca Juga : Kairat vs Real Madrid & Chelsea vs Benfica Jadi Sorotan Matchday Kedua Sabasport
Jika Alaves menilai keputusan FIFA tidak berdasar, mereka berhak mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Namun, bila terbukti masalah ini timbul karena kesalahan administrasi FAM dalam proses naturalisasi, klub Spanyol tersebut kemungkinan akan menuntut pertanggungjawaban federasi Malaysia.
Untuk saat ini, Alaves belum menempuh gugatan resmi, namun tidak menutup kemungkinan melangkah ke meja hijau tergantung pada hasil investigasi dan proses banding. Di sisi lain, FAM diberikan waktu 10 hari untuk mengajukan banding ke FIFA. Jika tidak membuahkan hasil, Alaves disebut akan semakin gencar melindungi kepentingan mereka melalui jalur hukum.
Selain Garcés, sejumlah pemain naturalisasi Malaysia lainnya juga mengalami nasib serupa, di mana klub-klub mereka memilih mencoret sementara dari daftar skuad agar tidak terkena risiko tambahan.
FAM Akui Kesalahan Administrasi dalam Naturalisasi
Dalam pernyataan resmi pada 28 September, FAM mengonfirmasi adanya kesalahan teknis pada proses naturalisasi yang dilakukan oleh departemen administrasi mereka. Kendati demikian, mereka menegaskan seluruh pemain terkait tetap sah secara hukum sebagai warga negara Malaysia.
“FAM memandang serius permasalahan ini. Kami ingin menekankan bahwa semua pemain naturalisasi tersebut adalah warga negara Malaysia yang sah,” ujar Sekjen FAM, Datuk Noor Azman Hj Rahman.
Kasus ini membuat sepak bola Malaysia terguncang. FIFA tidak hanya menjatuhkan sanksi larangan bermain 12 bulan kepada tujuh pemain kunci, tetapi juga mendenda FAM sekitar Rp7,3 miliar, sehingga reputasi sepak bola nasional ikut tercoreng.
Reaksi keras muncul dari berbagai kalangan di tanah air, mulai dari politisi hingga pecinta sepak bola, yang mendesak FAM segera mengambil langkah nyata guna melindungi hak pemain serta memulihkan citra sepak bola Malaysia di tingkat regional maupun global.
Jika masalah ini tidak segera terselesaikan, konsekuensi berat menanti. Malaysia bisa terancam kehilangan tempat di Kualifikasi Piala Asia 2027, bahkan kemungkinan terkena larangan tampil di ajang internasional dalam jangka panjang.
Saat ini, Malaysia masih memimpin klasemen Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 Sabasport dengan enam poin dari dua laga. Namun, bayang-bayang sanksi membuat masa depan tim nasional berada dalam ketidakpastian, sementara pesaing terdekat, Vietnam, hanya terpaut tiga poin.