Sepak Bola Spanyol Potensi Boikot Sabasport Piala Dunia 2026

Reecehalseynorth – Sepak bola Spanyol tengah diguncang kontroversi politik-olahraga besar menjelang Sabasport Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat.
Patxi Lopez, juru bicara Partai Pekerja Sosialis, menegaskan bahwa tim nasional Spanyol tidak menutup kemungkinan untuk memboikot turnamen jika Israel berhasil melaju ke putaran final. Menurutnya, langkah tegas berupa boikot dapat menjadi “peringatan” bagi dunia internasional mengenai situasi kemanusiaan di Gaza.
Sinyal keras ini muncul hanya berselang beberapa hari setelah ajang balap sepeda terbesar di Spanyol, La Vuelta, ikut diselimuti protes pro-Palestina. Etape terakhir di Madrid terpaksa dihentikan tiga kilometer sebelum finis demi alasan keamanan. Tidak ada pemenang yang diumumkan karena ribuan demonstran memblokir jalan, melambaikan bendera Palestina, hingga membuat grafiti yang mengecam tim Israel-Premier Tech. Sejumlah pebalap, termasuk Carlos Verona, Tom Pidcock, dan juara bertahan Jonas Vingegaard, menyampaikan rasa kecewa atas situasi yang terjadi.
Israel sendiri terakhir kali tampil di Piala Dunia pada tahun 1970. Meski peluangnya tipis, mereka masih memiliki kesempatan melalui jalur play-off kualifikasi Eropa. Namun, bila benar-benar lolos, hal tersebut dapat memicu krisis diplomatik sekaligus gejolak olahraga internasional, terutama jika Spanyol dan negara lain memutuskan untuk mundur.
FIFA selama ini menolak segala bentuk campur tangan politik dalam sepak bola. Apabila pemerintah Spanyol benar-benar menginstruksikan boikot, timnas berisiko menerima sanksi keras, termasuk kemungkinan dilarang tampil di ajang internasional.
Barcelona dan Kontroversi Lamine Yamal: Fokus pada Perlindungan Pemain
Di sisi lain, FC Barcelona mencoba meredakan polemik seputar cedera pemain mudanya, Lamine Yamal. Klub Katalan itu mengonfirmasi telah memperbaiki komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), usai kritik tajam dari pelatih Hansi Flick terkait cara Luis de la Fuente mengelola menit bermain sang wonderkid.
Meski sempat mengalami cedera, Yamal tetap dimainkan sebagai starter saat menghadapi Bulgaria dan Turki, sesuatu yang dianggap Flick sebagai keputusan berisiko. Namun Barcelona menegaskan bahwa perbedaan pandangan tersebut kini sudah selesai. Klub menekankan pentingnya protokol komunikasi baru antara staf medis RFEF dan klub agar pemakaian pemain lebih terkontrol.
Baca Juga : Big Match Manchester City vs Manchester United Sabasport
Deco, direktur olahraga Barcelona, bahkan berencana menjalin kontak langsung dengan Aitor Karanka, direktur teknik timnas Spanyol, untuk memastikan kerja sama yang lebih erat. Tujuannya jelas: menghindari kasus serupa yang bisa merugikan karier pemain muda.
Yamal sendiri sudah mengalami masalah pubis, dengan kondisi yang memaksanya menepi dari lapangan. Peluang tampil melawan Newcastle Sabasport hampir mustahil. Walaupun Flick sempat meluapkan kekesalannya, ia akhirnya menegaskan bahwa persoalan ini telah “ditutup” dan sekarang semua pihak diminta fokus menatap ke depan.